Halaman

Minggu, 08 Januari 2012

ASKEP PERSALINAN

Pengkajian Kala I
•    Keluhan Utama
•    Riwayat Obstetri: GPA, HPHT, HPL,
•    Pemeriksaan Fisik:
–    Head to toe
–    Palpasi
–    Observasi His dan DJJ
•    Periksa Dalam
•    Partograf
Prioritas Keperawatan
•    Meningkatkan kesiapan emosi dan fisik klien /pasangan thd persalinan
•    Meningkatkan dan mempermudah kemajuan persalinan normal
•    Mendukung kemampuan koping klien/pasangan
•    Mencegah komplikasi maternal / janin
Diagnosa Keperawatan
•    Cemas b.d krisis situasi,kebutuhan tidak terpenuhi
•    Kurang pengetahuan ttg kemajuan persalinan b.d kesalahan interpretasi informasi
•    Resiko tinggi thd kekurangan volume cairan b.d penurunan intake, peningkatan kehilangan cairan
•    Resiko tinggi : infeksi maternal b.d prosedur invasif, PD berulang, kontaminasi fekal, ruptur membran amniotik
•    Nyeri akut b.d dilatasi servik, tekanan pada jaringan sekitar


Prinsip Intervensi Kala I
•    Berikan dukungan dan hal-hal yang membuat nyaman pasien serta informasikan kemajuan persalinan
•    Lengkapi partograf:
–    Periksa tekanan darah, nadi dan suhu ibu
–    Monitor: kekuatan, lamanya, interval his
–    Monitor: DJJ, periksa dalam tiap 2 jam
•    Tentukan bagian presentasi janin
Kala II
•    Data Fokus:
–    Servik tidak teraba
–    Tanda-tanda kala II
–    Muncuk keringat tiba-tiba
–    Muntah
–    Aliran darah meningkat, ekstrimitas gemetar
–    Gelisah dan ada upaya mengejan
•    Diagnosa Keperawatan kala II:
–    Kurang pengetahuan ttg efek bersuara selama mengejan
–    Ketidakmampuan untuk bertahan dlm proses melahirkan
–    Nyeri
–    Cemas
–    Resiko tinggi cedera: janin / ibu
•    Hasil yang diharapkan:
–    Berpartisipasi aktif dalam persalinan
–    Tidak mengalami cedera selama proses persalinan
–    Memperoleh raa nyaman dan dukungan dari anggota keluarga
Prinsip intervensi kala II
•    Berikan dukungan pada ibu
•    Jaga kebersihan pada ibu
•    Massage pasin untuk menambah rasa nyaman
•    Atur posisi pasien
•    Jaga v. u tetap kosong
•    Berikan minum cukup
KALA III
•    Tanda-tanda kala III:
–    Fundus uteri semakin rendah
–    Uterus lebih bundar
–    Keluar darah tiba
–    Tali pusat tambah panjang
Diagnosa Keperawatan Kala III
•    Atonia uteri
•    Retensi urin
•    Nyeri
•    Resiko tinggi cedera
•    Resiko perub peran orang tua
•    Perubahan proses keluarga
Kriteria hasil kala III
•    Ibu tidak ganti pembalut tiap jam
•    Wanita berkemih dengan spontan
•    Ibu mengekspresikan kewanitaannya
•    Ibu menunjukkan ikatan batin dg bayi
Prinsip Intervensi kala III
•    Berikan oksitosin
•    Lakukan PTT
•    Ahirkan plasenta setelah plasenta lepas
•    Rangsang uterus ibu biar berkontraksi
KALA IV
•    Adl waktu setelah plasenta lahir – 1 atau 2 jam post partum
•    Waktu pemantauan:
–    1 jam I tiap 15 menit
–    1 jam II tiap 30 menit
•    Hal-hal yang harus dikaji:
–    Tekanan darah
–    Denyut nadi
–    TFU dan kontraksi --- massage uterus
–    Jumlah perdarahan
•    Segera minta pertolongan, jika:
–    Demam
–    Perdarahan aktif
–    Keluar banyak bekuan darah
–    Bau busuk dari genetalia
–    Pusing,lemas
–    Kesulitan menyusui
–    Nyeri hebat dipanggul, lebih hebat dr pd kontraksinya
Prioritas Keperawatan
•    Meningkatkan kesatuan dan ikatan keluarga
•    Mencegah / mengontrol perdarahan
•    Meningkatkan kenyamanan
Diagnosa Keperawatan
•    Prubahan Proses keluarga
•    Resiko kekurangan volume cairan
•    Nyeri akut
Prinsip Intervensi
•    Bonding attachment --- mulai kala III
•    Interaksi keluarga dg bayi
•    Berikan makan minum cukup
•    Observasi jumlah perdarahan
•    Observasi kontraksi dan TFU
•    Ajarkan massage uterus
•    Observasi derajat nyeri dan skalanya
•    Ajarkan manajemen nyeri : distraksi, relaksasi …

Tidak ada komentar:

Posting Komentar