Halaman

Minggu, 08 Januari 2012

CHOLANGITIS

A.    Definisi
Kolangitis adalah peradangan akut dinding saluran empedu, hampir selalu disebabkan infeksi bakteri pada lumen steril.
Kolangitis Sklerotik Primer adalah peradangan saluran empedu di dalam dan di luar hati,   yang pada akhirnya membentuk jaringan parut dan menyebabkan penyumbatan.

B.    Etiologi
> terjadi akibat obstruksi saluran empedu, terutama koledokolitiasis, dan penyebab  jarang seperti tumor, kateter, indwelling stents, pancreatitis akut, dan striktur ringan. Bakteri (E. coli, klebsiella, clostridium, bacteroides, enterobacter, streptococcus grup D) kemungkinan besar masuk ke sfingter oddi. Sebagian pula, kolangitis parasit, misal, fasciola hepatica, skistosomiasis, dll
> Pada kolangitis sklerotik primer, pembentukan jaringan parut akan mempersempit dan akhirnya menyumbat saluran, menyebabkan sirosis.   
Penyebabnya tidak diketahui, tapi tampaknya berhubungan dengan kelainan sistem kekebalan
C. Manifestasi klinik
    Penyakit ini biasanya dimulai secara bertahap dengan kelelahan yang amat sangat, gatal-gatal dan jaudince. Bisa terjadi serangan nyeri perut bagian atas dan demam karena terjadinya peradangan pada saluran empedu, tetapi sangat jarang.   
Terdapat pembesaran hati dan limpa, atau gejala-gejala sirosis.   
Bisa juga terjadi hipertensi portal, asites dan kegagalan hati, yang bisa berakibat fatal.
    Tanda dan gejala kolangitis sclerosing primer meliputi:   
1. Sakit perut.
2. Menggigil
3. Diare
4. Kelelahan
5. Demam
6. Gatal
7. Berat badan turun
8. Menguning dari mata dan kulit (kuning)


D.    Diagnosis
>Diagnosis biasanya ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan kolangiopankreatografi endoskopik retrograd atau kolangiografi perkutaneus.   
Pada kolangiopankreatografi endoskopik retrograd, rontgen dilakukan setelah penyuntikan bahan radiopak ke dalam salluran empedu melalui suatu endoskopi.   
Pada kolangiografi perkutaneus, foto rontgen diambil setelah penyuntikan langsung zat radioopak ke dalam saluran empedu.   
Mungkin diperlukan pemeriksaan mikroskopik dari jaringan hati yang diperoleh melalui biopsi, untuk memperkuat diagnosis.
E. Komplikasi
    Infeksi berulang dari saluran empedu (kolangitis bakterialis) merupakan komplikasi dari penyakit ini dan membutuhkan pengobatan     antibiotik.
Kanker saluran empedu (kolangiokarsinoma) terjadi pada 10-15% penderita.Tumor ini tumbuh lambat dan pengobatannya berupa prosedur endoskopik untuk memasukkan suatu alat ke dalam saluran empedu, guna membuka saluran yang tersumbat.Kadang perlu dilakukan pembedahan.   

F. Pengobatan
    Obat-obatan seperti kortikosteroid, azatioprin, penisilamin dan metotreksat tidak terbukti efektif dan menyebabkan efek samping yang berat. Efektivitas ursodiol juga masih belum jelas. Kolangitis sklerotik primer mungkin memerlukan pencangkokan hati, yang merupakan satu-satunya pengobatan yang diketahui untuk penyakit ini.   
Penyempitan saluran bisa dilebarkan melalui prosedur endoskopik atau pembedahan.
G. Perawatan
    Pengobatan untuk sclerosing primer fokus pada pengurangan kolangitis tanda-tanda dan gejala dari penyakit. Sclerosing Kolangitis Primer berlangsung perlahan, tetapi biasanya berakhir dengan kegagalan hati dan kebutuhan untuk transplantasi hati. Rata-rata waktu dari diagnosa pertama untuk transplantasi hati adalah 12 sampai 18 tahun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar