Halaman

Minggu, 08 Januari 2012

Pelayanan Kesehatan Lansia

Latar Belakang
Stieglietz, 1964 :
1.    Penyakit  yang bersifat multipatologik atau mengenai multi organ/degeneratif
2.    Penyakit biasanya bersifat kronis, cenderung menyebabkan kecacatan lama sebelum terjadi kematian
3.    Biasanya mengandung komponen psikologi dan sosial
Brocklehurst dan Allen , (1987) :
4.    Usia lanjut lebih sensitif terhadap penyakit akut
Prinsip Pelayanan kesehatan Lansia
1.    Holistik
a.     Seorang penderita lansia harus dipandang sebagai manusia seutuhnya, meliputi lingkungan kejiwaan (psikologik), sosial, dan ekonomi
b.    Vertikal : pemberi pelayanan harus dimulai di masyarakt sampai ke pelayanan rujukan tertinggi yaitu rumah sakit yang mempunyai sub-spesialis geriatri
c.    Horizontal : Pel Kes harus merupakan bagian dari pelayanan kesejahteraan lansia secara menyeluruh, lintas sektoral dengan dinas/lembaga terkait dibidang kesejahteraan, misal, agama, pendidikan, kebudayaan dan dinas sosial
d.    Harus mencakup aspek preventif, promotif,kuratif dan rehabilitatif
2. Tata kerja dan tata laksana secara tim
a.    Multi disipliner dalam mencapai pelayanan geriatri yang di laksanakan Komponen utama (dokter, pekerja sosio medik, perawat ) ditambah dengan tenaga rehabilitasi medik (Fisiotherapi, terapi okupasi, terapi wicara, psikolog/psikiater, farmasi, ahli gizi)
Pelaksanaan
1.    Pelayanan kesehatan lanjut usia di masyarakat (Community based geriatric service)
a.    Mendayagunakan dan mengikutsertakan masyarakat termasuk para lansianya
b.    Puskesmas, dokter praktek swasta merupakan tulang punggung layanan tingkat ini
c.    Puskesmas berperan dalam membentuk klub/kelompok lanjut usia   
2. Pelayanan kesehatan lansia di masyarakat berbasis rumah sakit (Hospital based community geriatric service)
a.     Pada layanan tingkat ini, RS bertugas membina lansia baik langsung atau tidak langsung melalui pembinaan pada puskesmas di wilayah kerjanya “Transfer of Knowledge”berupa lokakarya, simposium, ceramah.
b.    Rumah sakit harus selalu bersedia bertindak sebagai rujukan dari layanan kesehatan yang ada di masyarakat.
3. Layanan kesehatan lansia berbasis Rumah Sakit (Hospital Based Geriatric Service)
a. RS menyediakan berbagai layanan bagi para lanjut usia dari yang sederhana (poliklinik lansia) sampai pada yang maju ( bangsal akut, klinik siang terpadu “nursing hospital”, bangsal kronis dan atau panti werdha “nursing home”    
Tingkatan-tingkatan pelayanan yang diberikan berdasar kemampuan RS dibagi :
1.    Tingkat sederhana : hanya menyediakan layanan poliklinik lanjut usia
2.    Tingkat sedang : Layanan diberikan selain poliklinik jg siang terpadu (day hospital)
3.    Tingkat lengkap : sama seperti layanan tingkat sederhana ditambah pengadaan bangsal lansia dengan penyakit akut
4.    Tingkat paripurna : diberikan semua jenis layanan yang ada pada tingkat lengkap ditambah dengan bangsal lansia dengan penyakit kronis
Prinsip Dasar Penanganan Rehabilitasi Medik Pada Lansia
1.    Penanganan berdasarkan penyakit yang mendasari
2.    Hindari komplikasi immobilitas
3.     Memperlihatkan dan meningkatkan motivasi dan faktor psikologik
4.    Berikan dorongan untuk mobilisasi
5.    Cegah isolasi sosial
Program- program yang dapat diberikan untuk para lansia
1.    Program fisiotherapi :
a.    Alih baring (untuk mencegah timbul dekubitus)
b.    Latihan aktif dan pasif untuk anggota gerak
c.    Latihan bangun, duduk, berdiri sendiri
d.    Latihan jalan sendiri
2.    Program Okupasi terapi
a.    Latihan makan dan minum sendiri
b.    Latihan memakai baju sendiri
c.    Latihan menyisir rambut sendiri
d.    Latihan mandi/toileting sendiri
e.    Latihan membersihkan tempat tidur/lingkungan sendiri
3.    Program terapi wicara :
a.     Mengajak berkomunikasi baik dengan bicara maupun isyarat
4.    Program ortotis-prostetis
a.    Mengevaluai kondisi kamar mandi/jamban, apakah perlu di modifikasi bentuk, pegangan dsb
b.    Mengevaluasi kondisi rumah, apakah ada tangga dirumah, perlu pegangan
c.    Mengevalusi apakah perlu alat bantu untuk mobilisasi       
5.    Program psikoterapi :
a.    Mengevaluasi keadaan lansia sehari-hari, apakah sulit tidur, sedih tidak mau berkomunikasi, tidak mau minum obat, tidak mau makan, tidak mau latihan dsb
b.    Memberikan motivasi semangat hidup
Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Memberikan Pelayanan Kesehatan Bagi Lansia
1.    Populasi lansia merupakan populasi yang heterogen (Aspek kesehatan, segi psikologik, sosial dan ekonomi)
2.    Jenis pelayanan yang dibutuhkan sangat bervariasi (Fisik, psikis, sosial dan ekonomi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar